Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rencana Pembentukan Negara Federasi Malaysia Menjadi Awal Konflik Indonesia-Malaysia

awal konflik indonesia malaysia
Sumber gambar : Liputan6.com
Rencana Pembentukan Negara Federasi Malaysia Menjadi Awal Konflik Indonesia-Malaysia - Indonesia dan Malaysia sebenarnya memiliki hubungan erat dengan latar belakang yang sama, yakni sama-sama bangsa melayu dan sebagian wilayahnya satu daratan tepatnya di Pulau Kalimantan (Borneo).

Selain itu, Indonesia dan Malaysia pada zaman dahulu merupakan satu pemerintahan yakni dibawah kerajaan Majapahit dan dikenal dengan sebutan Nusantara.

Namun, pada masa kolonialisme dan imprealisme barat terhadap daerah Asia Tenggara, membuat Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan berbeda dalam mengelola wilayahnya masing-masing.

Perbedaan tersebut tidak terlepas dari intervensi penjajah yang menguasai Indonesia dan Malaysia pada waktu itu.

Belanda yang menjajah Indonesia dan Inggris yang menjajah Malayasia, keduanya memperalat Indonesia dan Malaysia untuk mencapai kepentingan mereka masing-masing.

Sampai pada akhirnya memuncak pada peristiwa peperangan yang dilatarbelakangi persengketaan wilayah dan penolakan wilayah Sabah, Serawak, dan Brunei untuk Bergabung.

Peristiwa tersebut lalu dikenal dengan Konfrontasi Indonesia-Malaysia yang berlangsung sekitar empat tahun mulai 1962 sampai 1966.

Dampak dari peristiwa tersebut sangat merugikan Indonesia pada waktu itu, karena Indonesia harus rela melepas posisinya dan keluar dari keanggotaan PBB pada tahun 1965.

Awal Mula Terjadinya Konfrontasi Indonesia-Malaysia

awal konflik indonesia malaysia
Sumber gambar : Kompas.com
Tanah Melayu sejak pertengahan abad ke-18 memang sudah menjadi wilayah jajahan Inggris, dan bertepatan dengan 8 Februari 1956 Malaysia baru mendapatkan kemerdekaan yang diberikan oleh Inggris.

Beberapa tahun kemudian sejak Malaysia merdeka dari Inggris tepatnya pada tahun 1961, muncul rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia yang nantinya akan menyatukan Serawak, Sabah, 
Brunei, Singapura, dan Persekutuan Tanah Melayu.

Rencana tersebut langsung mendapatkan respon negatif dari Presiden Soekarno pada waktu itu, karena menurut Soekarno rencana tersebut memang sengaja diatur oleh Inggris untuk mengancam kemerdekaan Indonesia.

Penolakan lain muncul dari Pemerintah Filipina. Mereka mengklaim bahwa wilayah Sabah lebih pantas 
menjadi bagian dari Filipina karena Sabah sendiri memiliki keterikatan historis dengan Filipina.

Maka, awal mula munculnya rencana penyatuan Tanah Melayu, Sabah, Serawak, Brunei, dan Singapura menjadi titik awal timbulnya Konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Presiden Soekarno pernah menempuh jalur diplomasi dengan Perdana Menteri Malaysia di Jepang pada 31 Mei 1963 yang menghasilkan Konferensi lanjutan di Filipina pada 7-11 Juni 1963.

Dari hasil Konferensi di Filipina tersebut, secara resmi Indonesia dan Filipina menyatakan setuju atas pembentukan Negara Federasi Malaysia.

Namun, lima hari setelah selesainya konferensi di Filipina tersebut, Malaysia justru menilai bahwa pembentukan Negara Federasi Malaysia hanya akan menimbulkan masalah baru di internal Malaysia.

Tindakan Malaysia ini-pun membuat marah Presiden Soekarno karena telah melanggar perjanjian pada konferensi di Filipina.

Di lain kesempatan, PM Malaysia justru menandatangani kesepakatan dengan Inggris untuk membentuk Negara Federasi Malaysia yang akan dibentuk pada 31 Agustus 1963.

Pelanggaran Malaysia ini berujung pada diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi di Filipina pada pertengahan bulan Juli 1963 yang menghasilkan Deklarasi, Persetujuan, dan Komunike bersama.

Sejak itulah muncul kebencian dari masyarakat Malaysia terhadap Soekarno, hal itu terbukti dengan munculnya demo anti-Indonesia di Kuala Lumpur pada 17 September 1063.

Kemarahan masyarakat Malaysia memuncak setelah Indonesia melancarkan konfrontasi terhadap Malaysia yang diikuti dengan serangan militer secara tidak resmi.

Soekarno-pun merespon kemarahan masyarakat Malaysia itu dengan membangun gerakan yang dikenal dengan semboyan Ganyang Malaysia.

Hal ini berlanjut hingga 1964 melalui Menteri Luar Negeri Indonesia yang memberikan pernyataan dengan mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia.

Akhir dari Drama Konfrontasi Indonesia-Malaysia

awal konflik indonesia malaysia
Sumber gambar : Indonesia-Zaman-Doeloe.blogspot.com
Indonesia pada akhir tahun 1965 mengalami turbulensi yaitu gejolak politik internal yang memuncak pada peristiwa G30September.

Peristiwa tersebut menjadi titik awal membaiknya hubungan Indonesia dengan Malaysia, karena sejak saat itu Soekarno lengser dan digantikan oleh Soeharto.

Soeharto-pun mengambil sikap untuk berdamai dengan Malaysia dengan mengakhiri konfrontasi yang tertuang dalam Persetujuan Bangkok.

Persetujuan Bangkok tersebut menghasilkan poin-poin penting  yang memuat persetujuan kedua negara untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan sepakat menghentikan konflik.

Dengan berakhirnya konfrontasi tersebut, akhirnya Indonesia diterima kembali sebagai anggota PBB sekaligus semakin eratnya hubungan antara Indonesia Malaysia.

Demikian ulasan mengenai Rencana Pembentukan Negara Federasi Malaysia Menjadi Awal Konflik Indonesia-Malaysia yang bermula dari munculnya keinginan Malaysia membentuk Negara Federasi. Keinginan tersebut mandapat penolakan dari Indonesia dan Filipina sehingga muncul konfrontasi dari Indonesia. Namun, konfrontasi itu berakhir dan kedua negara menyepakati perjanjian perdamaian 1966 sejak kepemerintahan Soeharto di Indonesia.

Posting Komentar untuk "Rencana Pembentukan Negara Federasi Malaysia Menjadi Awal Konflik Indonesia-Malaysia"